Balikpapan
– Pemerintah Kota Balikpapan secara resmi menyerahkan Jalan Pejuang kepada
Rektorat Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Rektor ITK, Sulistijono
mengatakan sangat mengapresiasi bantuan Pemkot Balikpapan tersebut. “Mewakili
civitas akademika, kami mengucapkan terima kasih banyak. Bantuan ini sangat
membantu aktivitas perkuliahan di ITK,” kata Sulis di Karang Joang, Senin, 19
Januari 2016.
Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Subchan, mengatakan pemberian nama ‘Pejuang’
oleh rektorat karena mencerminkan keadaan ITK yang masih dalam tahap
pembangunannya.“Juga memang butuh perjuangan untuk sampai di kampus ini,”
katanya.
Keberadaan
jalan ini akan semakin menunjang kegiatan para akademia ITK. Terlebih mulai
Februari 2016, ITK mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Menurut
Subchan, mahasiswa ITK yang saat ini berjumlah 615, harus memiliki semangat
patriotisme ala pejuang kemerdekaan. “Kalau dahulu para pahlawan mengandalkan bedil dan bambu runcing, sekarang, pena
digital dan teknologi cutting-edge
adalah senjatanya . Mahasiswa ITK akan menjadi para pejuang bagi kemajuan
Kalimantan, Indonesia, dan peradaban dunia. Untuk publik, untuk republik,”
katanya.
Sejak
peletakan batu pertama pada 2012, perkuliahan di Gedung ITK baru dimulai pada
pertengahan 2015. Kampus ini terletak di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan
Utara, Jalan Soekarno Hatta (Soeta) kilometer 15. Untuk sampai di kompleks perkuliahan,
mahasiswa harus melewati Jalan Sungai Wein terlebih dulu sejauh 2,5 kilometer
sebelum menemukan Jalan Pejuang di sebelah timur. Jalan Pejuang sepanjang 1.300
meter inilah yang menjadi jalan masuk utama menuju Kampus ‘Pejuang’ ITK.
Berdasarkan
plang papan nama proyek, Jalan Pejuang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
Balikpapan. PT. Anugerah Jaya Mulia Utama ditunjuk sebagai kontraktor proyek
tersebut dan CV. Patria Teknik sebagai konsultannya. Pembangunan yang
menggunakan APBD sebesar 8.424.557.000 rupiah itu dengan maksimal jangka waktu
pengerjaan selama 120 hari.
Jalan
Pejuang berlokasi di RT 33 Kelurahan Karang Joang. Ketua RT 33, Asri mengatakan
warga menyambut gembira atas pembangunan Jalan Pejuang. Menurutnya, warga
memang tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembangunan jalan. Tapi turut
memberikan konsumsi secara cuma-cuma bagi para pekerja proyek.
“Tidak
ada penolakan. Kami selalu dilibatkan dalam setiap pertemuan yang membahas
pembangunan jalan. Warga bahkan mempersilakan sebagian tanah mereka digunakan
sebagai badan jalan secara gratis,” kata Asri. Ketua RT dan warga berkeyakinan,
meski kehilangan beberapa meter tanah, tapi keuntungan yang didapatkan dengan
kebeberadaan jalan tersebut jauh lebih besar. “Kini banyak warung, kos-kosan,
dan laundry bermunculan,” ungkap wanita yang sejak 1998 menempati Karang Joang.
Berdasarkan
penuturan Ali Usman, karyawan ITK bagian sarana dan prasarana yang turut
mengawasi proyek tersebut, pembangunan berjalan cukup singkat. Meski demikian Ali
menyayangkan jalan beton yang sedianya akan dibuat selebar 8 meter hanya
terealisasi 4,5 meter karena keterbatasan dana. (Humas
ITK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar