Balikpapan - Pada tanggal 28 April lalu, Mahasiswa Teknik Perkapalan ITK mengadakan kunjungan industri ke galangan terbesar di Balikpapan , PT. Galangan Balikpapan Utama (GBU). Kunjungan industri ini secara rutin diadakan oleh Program Studi Teknik Perkapalan ITK sejak kepindahannya ke kampus Karang Joang Balikpapan. Sebelumnya, pada tahun lalu, Prodi Teknik Perkapalan juga mengadakan kunjungan ke PT. Meranti Nusa Bahari di Kariangau.
Didampingi oleh Tim Dosen, mahasiswa teknik perkapalan terlihat sangat antusias dan bersemangat pada kunjungan ke PT.GBU. Mereka menanyakan banyak hal yang sebelumnya belum pernah mereka lihat secara langsung, mulai dari jenis dok, fasilitas galangan hingga pekerjaan reparasi yang dilakukan di PT.GBU.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa baru karena memberikan gambaran bagaimana proses reparasi kapal, manajemen dan teknologi yang diterapkan galangan hingga kesehatan dan keselamatan kerja” pungkas Arman Fauzi, salah seorang mahasiswa Teknik Perkapalan ITK.
“Kegiatan ini memang kita programkan tiap tahunnya guna memperkenalkan industri perkapalan kepada mahasiswa, utamanya mahasiswa baru sebagai pembuka wawasan tentang teknik perkapalan. Meskipun di bangku kuliah mereka dibekali pengantar tentang teknologi perkapalan, kunjungan ini sangat bermanfaat untuk membuka cakrawala berpikir mereka.
Selain itu, mereka dapat melihat langsung proses produksi dan profesionalme kerja yang ditunjukkan oleh para engineer di lapangan.” ucap Wira Setiawan, dosen Teknik Perkapalan yang ikut mendampingi mahasiswa bersama tiga dosen lainnya.
Kunjungan mahasiswa teknik perkapalan ITK disambut hangat oleh pihak galangan. Direktur Utama PT. GBU, Novan Theodorus, S.T menyempatkan diri memberikan arahan dan motivasi kepada mahasiswa di sela-sela kesibukannya.
“Kami sangat senang dengan kedatangan adik-adik dari ITK. Kemaritiman menunjukkan tren yang positif meskipun sektor pertambangan lagi lesu.Selain dukungan penuh dari pemerintah yang menggenjot perkembangan sektor kemaritiman, penurunan harga BBM juga sangat mendukung karena merupakan sumber pengeluaran terbesar bagi operator.” ujarnya.
Novan yang juga menjabat sebagai wakil ketua bidang organisasi, keanggotaan dan dana pada Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) menambahkan bahwa prospek lulusan perkapalan sangat menjanjikan.
”Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kapal di Indonesia adalah sekitar 16.100 unit, bandingkan dengan jumlah galangan yang hanya 250 unit, itupun yang aktif hanya 81. Rasionya sangat tidak proporsional sehingga sangat potensial dibangun galangan-galangan baru yang tentu saja membutuhkan banyak engineer, surveyor maupun inspektor.” tambahnya.
–selesai–
Wira Setiawan untuk Humas ITK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar