Menyambut Hari Pendidikan Nasional, perpustakaan kampus Institut Teknologi
Kalimantan (ITK) mulai berbenah. Ribuan buku yang sebelumnya terbungkus rapat dalam
kardus-kardus besar dan ditumpuk memenuhi ruangan, kini tampak tertata rapi di
rak-rak yang tersedia. Lengkap dengan nomor klasifikasinya. Ruangan pun terasa lega.
Beberapa mahasiswa dan dosen terlihat khusyuk dengan buku dan laptop di hadapan
mereka.
“Perpustakaan sekarang
lebih nyaman, bersih, bukunya semakin banyak, internetnya juga cepat. Sudah
bagus!” kata Eli Novita Sari, mahasiswi Program Studi Teknik Material dan Metalurgi, angkatan 2013,
ketika ditemui Selasa, 2 Mei 2016 di Kampus ITK Karang Joang, Balikpapan.
Eli mengaku, perpustakaan
adalah tempat favoritnya ketika berada di kampus. Selain karena buku-buku
penunjang kuliah yang terdapat di sana, ia juga lebih bisa berkonsentrasi untuk
belajar dibanding di tempat lain. “Ketika jeda antar kelas, saya memilih untuk
menunggu di sini,” kata dara asal Nganjuk, Jawa Timur ini.
Meski demikian, Eli menyarankan
agar waktu buka perpustakaan diperpanjang karena perkuliahan dilaksanakan
hingga sore hari. “Colokan kabel juga
perlu ditambah karena perpustakaan kalau sedang ramai, kami sering rebutan,”
ujarnya.
Perpustakaan kampus ITK
terletak di lantai satu gedung ITK, di antara Laboratorium Bahasa dan ruang 104.
Meski menempati ruang terbatas berukuran 8 x 8 x 3, sejumlah fasilitas sudah dapat
dinikmati, seperti koleksi buku pendukung perkuliahan, karya ilmiah, tempat
penyimpanan tas, karpet, bangku baca, penyejuk ruangan, hingga layanan
internet. Perpustakaan beroperasi dari Senin - Jumat mulai pukul 7.30 – 16.00
WITA.
Tak mau kalah dengan
mahasiswa, dosen pun turut menikmati layanan perpustakaan ini. Salah satunya Intan Dwi Wahyu Setyo Rini, dosen Teknik Lingkungan. “Suasananya sudah sangat mendukung untuk membaca, bisa lesehan, dan nyaman. Meskipun koleksinya masih terbatas, tapi sebagian buku yang saya butuhkan bisa ditemukan di sini,” kata Intan yang berasal dari Sidoarjo ini.
Intan berharap,
perpustakaan kampus ITK yang ada saat ini dapat diperbanyak koleksi bukunya.
Tidak saja buku teks, tapi juga literatur untuk referensi seperti kamus,
ensiklopedia, media massa, hingga jurnal ilmiah internasional. “Perlu
dilengkapi juga dengan komputer pencari buku, sehingga pengunjung bisa dengan
mudah menemukan letak buku,” katanya.
Pustakawan ITK, Didik Kiswoyo mengatakan perpustakaan terus berbenah seiring
dimulainya perkuliahan di Kampus ITK Balikpapan sejak 31 Agustus 2015 lalu. Saat
ini pusat layanan-temu-kembali ini sedang menyelesaikan pengolahan koleksi
bahan pustaka.
“Hingga April 2016, perpustakaan memiliki 1.800 exemplar buku. Buku-buku
itu lalu klasifikasi dan diinput ke pangkalan data informasi lokal. Dengan cara ini infomasi yang dibutuhkan
akan dengan cepat dan mudah ditemukan oleh pengunjung,” kata
Didik.
Semua buku yang
terdapat di perpustakaan kampus ITK, lanjut Didik, adalah hasil dari pembelian
kampus menggunakan APBN. Karena keterbatasan koleksi, buku dan karya ilmiah
yang ada belum bisa dipinjam, sehingga penikmat menggunakan layanan di tempat.
“Target per tahun ada penambahan 2000 - 3000 judul buku. Karena kami mengimbangi
skala program studi dan
jumlah mahasiswa. Setiap tahun ada penambahan mahasiswa baru. Sehingga kalau
bukunya terbatas, sulit bagi mereka untuk belajar,” kata pria lulusan Universitas Diponegoro ini.
Didik mengusulkan agar
buku tidak hanya diperoleh dari pembelian, tetapi juga dapat dari sumbangan
dosen maupun mahasiswa. Agar civitas akademika juga merasa memiliki
perpustakaan.
“Sekarang ini, Perpustakaan mulai ramai dikunjungi
mahasiswa, mereka kebanyakan mencari literature untuk tugas yang diberikan oleh
dosennya, ada juga yang belajar kelompok sambil berdiskusi, selain ada juga
dosen yang mencari literatur untuk penelitian,” ujarnya.
Idealnya,
perpustakaan itu memiliki ruang baca, ruang pengolahan, tempat sirkulasi atau
peminjaman, ruang audio visual, ruang layanan referensi untuk kamus,
ensiklopedia, karya-karya ilmiah (Tugas Akhir atau skripsi, jurnal ilmiah), ruang research-care (ruang penelitian), ruang
layanan internet, dan ruang alat peraga.
Didik menargetkan pada akhir tahun 2016, perpustakaan secara bertahap akan menambah layanan digital
library dan e-journal. “Harapannnya layanan perpustakaan
dapat ditingkatkan berbasis digital. Sehingga para pengguna dapat mengakses dan mencari informasi secara online,” kata Didik yang juga
berlatarbelakang sebagai guru konseling ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Subchan mengatakan, pembangunan
perpustakaan kampus dilakukan bertahap
seiring dengan pembangunan ITK. “Begitu juga dengan penambahan buku dan fasilitas pendukung lainnya,”ujarnya.
Didik Kiswoyo, Ridho Prasetyo│Humas ITK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar