Minggu, 24 April 2016

GO Gandeng ITK Adakan Try Out SBMPTN




Balikpapan – Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation (GO) Cabang Balikpapan mengadakan Try Out Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bekerjasama dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Kepala Cabang GO Balikpapan, Hendra Rossano mengatakan acara ini merupakan yang pertama kali diadakan lembaganya. “Total peserta mencapai 447 siswa, ini melampaui ekspektasi kami. Pesertanya juga tidak hanya datang dari Balikpapan dan Samarinda, tapi juga hingga Tanah Grogot dan Berau,” ujar Hendra di Kampus ITK Karang Joang, Balikpapan, Sabtu, 23 April 2016.

Menurut Hendra, selain ingin membantu pemerintah mensosialisasikan SBMPTN ke kalangan siswa SMA-SMK di Balikpapan, GO juga ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya belajar di kalangan anak muda di Kalimantan Timur. “Kami tidak ingin pelajar daerah kalah semangat belajarnya dengan para pelajar di Pulau Jawa, khususnya dalam rangka menghadapi SBMPTN. Mereka harus dirangsang dengan Try Out semacam ini. Apalagi kini di Balikpapan sudah hadir ITK yang merupakan kampus negeri,” katanya.

“Alasan kami bekerjasama dengan ITK karena menurut kami ITK akan memberikan dampak positif bagi pembangunan Balikpapan khususnya, dan Kalimantan Timur secara umum. Bahwa kemajuan sumber daya manusia warga Balikpapan pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian Balikpapan,” kata Hendra.

Try Out SBMPTN kerjasama antara GO dan ITK ini dilakukan setengah hari dari pukul 08.30 sampai 13.00 WITA. Peserta try out terbagi atas dua kelompok, yakni Saintek dan Soshum. Pelaksanaan ujiannya sendiri dilakukan di 12 ruang perkuliahan ITK. Acara ini terbilang cukup menyerap antusiasme siswa karena pendaftaran try out sendiri baru dibuka pada 14 April 2016. Sifatnya gratis. Peraih tiga besar nilai tertinggi dari Try Out ini nantinya akan diumumkan di laman website GO Balikpapan dan laman website ITK. Selain dari staf GO, sejumlah dosen dan mahasiswa ITK menjadi panitia pelaksana.

Ketua panitia pelaksana Try Out SBMPTN GO-ITK, Samsu Dlukha Nurcholik mengatakan pendaftaran online SBMPTN sudah dimulai sejak 18 April 2016. Acara ini, kata dia, membuat siswa-siswi SMA/SMK lebih mengetahui SBMPTN sehingga mereka bisa mempersiapkan diri untuk ujian yang sebenarnya pada 31 Mei 2016 mendatang.

“Para peserta yang merupakan pelajar SMA/SMK kelas 12 ini juga harapannya bisa lebih mengenal ITK, menjadikan ITK sebagai pilihan SBMPTN mereka. Kalau sudah ada institut teknologi negeri di Balikpapan, mengapa harus jauh-jauh kuliah ke Jawa?” kata Dosen Teknik Perkapalan ITK lulusan universitas di Taiwan ini.

SBMPTN sendiri merupakan seleksi calon mahasiswa baru perguruan tinggi negeri melalui proses ujian tulis bersama, yang diikuti oleh seluruh perguruan tinggi negeri se-Indonesia. Jenis tes yang diujikan terdiri dari Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TPA); Tes Kemampuan Dasar yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu kategori Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), dan Soshum (Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi);  dan Tes Keterampilan untuk jurusan-jurusan tertentu. Mulai tahun 2016, pemerintah pusat melalui Kemenristekdikti mengijinkan ITK menyelenggarakan ujian SBMPTN di Balikpapan.


Salah satu peserta Try Out bernama Ivan Fadhillah, 17 tahun. Dia datang jauh-jauh dari Berau untuk ikut Try Out SBMPTN ini. Anak kedua dari tiga bersaudara yang bersekolah di SMAN 1 Berau ini memang ingin berkuliah di ITK mengambil Program Studi Teknik Perkapalan. Dia mengetahui ITK ketika ada dosen yang presentasi ITK ke sekolahnya. “Ayah saya seorang nahkoda, dan saya bercita-cita ingin menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan kapal nasional,” kata Ivan.

Sudah satu pekan ini Ivan berada di Balikpapan untuk mengikuti latihan intensif SBMPTN di GO agar bisa kuliah di ITK dan mengambil Prodi Teknik Perkapalan. “Ternyata soal-soalnya tadi cukup sulit. Tapi ini jadi tambahan motivasi bagi saya agar belajar lebih giat lagi untuk menghadapi Ujian SBMPTN pada 31 Mei nanti. Saya ingin lolos SBMPTN dan membahagiakan orang tua,” katanya. (Humas ITK)

Just Married!





Balikpapan – Ada satu kabar gembira di lingkungan civitas akademika Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Pada Sabtu, 16 April 2016, seorang dosen ITK baru saja mengakhiri masa lajangnya. Mengenakan Baju Bodo khas Bugis dengan warna merah dan kuning keemasan yang mendominasi, pria kelahiran Barabai, Kalimantan Selatan, 28 tahun silam itu tampak gagah, sekaligus sumringah dengan senyum lebar berseri menghiasi wajahnya.

“Alhamdulillah,” kata Fadli Robiandi di acara resepsi pernikahannya di Hotel Budiman, Balikpapan. Tangannya terlihat erat menggenggam tangan wanita berjilbab disampingnya yang kini menjadi istrinya itu.

Kepada Humas ITK, Fadli yang merupakan dosen Program Studi Fisika itu, membagi sekelumit kisahnya.

Fadli menuturkan, proses dari perkenalannya hingga menikah dengan Nirma, istrinya, terbilang singkat. Mereka pertama kali bertemu pada 14 Januari 2016. Nirma adalah pengajar baca-tulis Al-Qur’an (tahsin) di Sekolah Tahsin Arrahman, yang di waktu luangnya menjual vitamin dan obat-obatan herbal. Keduanya sama-sama tergabung dalam kelompok pengajian Sekolah Tahsin Arrahman, Sepinggan, Balikpapan.  Ketika ia mengutarakan niatnya untuk menikah, teman-teman pengajiannyalah yang berusaha mempertemukan kedua pasangan itu melalui proses ta’aruf.

Gak pake pacaran. Ya yang namanya jodoh gak ada yang bisa menolak. Bahagia rasanya sekarang,” kata pria lulusan master dari Universitas Brawijaya, Malang, dengan konsentrasi Fisika Material itu kepada Humas ITK ketika ditemui Senin, 25 April 2016. Ketika ditanyakan motivasinya menikah,Fadli menjawab ingin mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW, menjalankan perintah agama, dan supaya bisa menjaga diri dari maksiat.

“Sekarang ada yang memperhatikan saya mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada yang membuatkan sarapan, ketika pulang mengajar ada yang menanti di rumah. Intinya sekarang ada yang mendukung, jadi hati lebih tenang,” kata Fadli yang ketika mahasiswa S1 dulu menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Fisika Jurusan (HIMAFIS) Universitas Brawijaya ini.

Resepsi pernikahan berlangsung meriah. Aula Hotel Budiman yang sederhana disulap menjadi ruangan megah yang dihiasi dekorasi merah-emas khas Bugis yang merupakan suku asal istri Fadli. Keluarga mempelai dan panitia pernikahan tampak mengenakan pakaian khas Bugis. Ratusan tamu undangan terlihat datang dan pergi memberi selamat dan doa kepada kedua mempelai.

Di antara tamu undangan tersebut, ada Yanuar Mahfudz Safarudin, dosen Teknik Elektro ITK. Rekan kerja Fadli ini turut memberikan selamat. “Saya ikut senang. Semoga Allah melimpahi kedua mempelai keberkahan dan kebaikan, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah,” katanya.

Yanuar Mahfudz yang sudah lebih dulu menikah ini juga memberikan nasehat kepada dosen dan staf ITK yang belum menikah.

“Kepada dosen-dosen lain belum menikah, ya segera saja, tidak perlu menunggu berstatus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dulu baru menikah. Karena saya dulu juga begitu. Malah setelah menikah banyak peluang makin terbuka. Bagi yang belum menikah, semoga diberi kemantapan hati untuk menikah, segera dipertemukan dengan jodohnya. Dan bagi yang sudah memiliki calon, semoga diperlancar urusan pernikahannya,” ujar Yanuar. Wah selamat ya Mas Fadli !(Humas ITK).