Senin, 22 Februari 2016

ITK Terima Kunjungan SMAN 10 Samarinda



Balikpapan – Pada Jumat, 19 Februari 2016 lalu, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menerima kunjungan rombongan guru SMA Negeri 10 Melati Samarinda. Rombongan yang terdiri dari guru dan staf ini dipimpin oleh kepala sekolah, Armin, dan diterima langsung oleh Rektor ITK, Sulistijono. “Kami cukup terkejut karena yang menyambut langsung oleh Pak Rektor. Sungguh suatu kehormatan,” kata Armin saat ditemui di kampus yang berlokasi di Karang Joang, Balikpapan Utara KM 15 ini.


Armin mengatakan tujuan kunjungan tersebut merupakan usaha sekolah untuk memenuhi kian besarnya permintaan orang tua siswa tentang informasi keberadaan dan kualitas ITK. “Khususnya orang tua yang anaknya saat ini berada di kelas XII.” Momentum kunjungan ini, kata Armin, terkait dengan masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 29 Februari – 12 Maret 2016 mendatang.



“Sebagai salah satu sekolah unggul di Kalimantan Timur, kami ingin anak-anak didik kami melanjutkan ke institusi pendidikan tinggi yang berkualitas. Info tentang ITK selama ini yang kami dapatkan dari surat kabar dan internet masih sangat terbatas. Kami ingin melihat langsung,” kata guru Bahasa Inggris yang pernah menjadi juara guru berprestasi tingkat nasional ini. Kunjungan diterima di salah satu ruang pertemuan di ITK.


Rektor ITK, Sulistijono mengatakan dengan senang hati menyambut kunjungan tersebut karena memang sudah menjadi tugasnya. Dia mengemukakan, meski ITK baru diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada 2014 oleh Presiden SBY, tetapi sudah mampu bersaing di tingkat regional dan nasional. “Berdasarkan hasil SNMPTN dan SBMPTN 2015, kami peringkat pertama se-Kalimantan,” kata profesor lulusan Université de Technologie de Compiègne, Perancis ini.


“Warga Kalimantan tak perlu meragukan kualitas ITK,” ujar Sulis. “Sebagai ‘anak’ dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), ITK memiliki prinsip harus lebih baik dari bapaknya.” Menurut dia, penerimaan mahasiswa baru lebih kompetitif, karena ITK lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas input. ITK juga diisi oleh dosen-dosen berkualitas lulusan perguruan tinggi dalam dan luar negeri ternama. Rasio 1:8 antara jumlah dosen dan mahasiswa, membuat pengajaran di ITK “lebih efektif,” kata Sulis.



Terkait biaya kuliah, Sulis mengatakan orang tua siswa nantinya tidak perlu khawatir karena ITK akan mengusahakan agar mahasiswa mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah daerah, pusat, maupun perusahaan. “Bagi mahasiswa yang mampu, tentu dapat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai kemampuannya. Tetapi bagi yang tidak mampu, kami carikan beasiswa, apalagi yang berprestasi,” katanya. ITK menerapkan sistem UKT dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang dibayarkan di awal perkuliahan.

Menutup kunjungan, rektor yang mengajar pada Program Studi Teknik Material dan Metalurgi ini berpesan: “Buat apa kuliah jauh-jauh ke Pulau Jawa kalau di Balikpapan sudah ada perguruan tinggi negeri yang berkualitas, ITK. Ayo bergabung dengan kami dan menjadi kebanggan Kalimantan,” ujarnya. (Humas ITK).

Sabtu, 20 Februari 2016

ITK dan Warga Karang Joang Syukuran Jalan Baru



Balikpapan – Menyusul peresmian jalan masuk ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK) – Jalan Pejuang – oleh Pemerintah Kota Balikpapan pada 19 Januari 2016 silam, warga Karang Joang bersama civitas akademika ITK mengadakan syukuran rampungnya pembangunan jalan tersebut. Ketua RT 33, Asri Ruki Rahayu yang mewakili warga dari RT 33, 34, 35  Kelurahan Karang Joang mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota yang telah mendanai pembuatan jalan.

“Kami juga berterima kasih kepada pimpinan ITK yang telah memilih wilayah kami sebagai akses utama masuk ke ITK, daripada dari Jalan Soekarno-Hatta KM 13. Acara ini murni swadaya dari warga sebagai bentuk terima kasih. Semoga barokah,” kata Asri saat membuka acara di Balikpapan, Sabtu, 13 Februari 2016.

Asri mengatakan, kehadiran ITK – yang mulai mengaktifkan perkuliahan di Kampus Karang Joang sejak pertengahan 2015, telah mengubah deru dan geliat ekonomi masyarakat.  Dia mengisahkan, sejak ia menjadi warga Karang Joang pada 1998, sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai buruh pabrik, petani. Namun kini sebagian besar telah beralih memulai usaha rumahan, seperti kos-kosan, laundry, fotokopi, percetakan, rental komputer, hingga warung makan.

“Pada awal Januari ITK juga telah membuatkan sumur bor dan memberi beasiswa pendidikan bagi anak-anak kami sehingga dapat berkuliah di ITK. Terima kasih ITK,” katanya.

Jalan yang diberi nama “Pejuang” oleh Rektor ITK ini menjadi akses utama ke kampus yang terletak di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Jalan Soekarno Hatta kilometer 15 ini. Akses masuk lainnya dapat melalui KM 13, namun keadaan jalannya masih berbatu.


Sejak peletakan batu pertama pada 2012, perkuliahan di Gedung ITK memang baru dimulai pada pertengahan 2015. Untuk sampai di kompleks kampus, mahasiswa harus melewati Jalan Sungai Wein terlebih dulu sejauh 1,5 kilometer sebelum menemukan Jalan Pejuang di sebelah timur. Jalan Pejuang terhampar sepanjang 1.300 meter. Acara syukuran ini sendiri diadakan di depan pos penjagaan Jalan Pejuang.


Perwakilan aparatur Kelurahan Karang Joang, Sunarman yang turut hadir mengaku bangga ada perguruan tinggi negeri yang didirikan di wilayahnya. ITK tidak hanya menjadi kebangaan warga Karang Joang, tetapi juga warga Balikpapan dan Kalimantan Timur. Dia mendukung pernyataan Asri, bahwa perekonomian warga turut terdongkrak dengan kehadiran ITK. ITK dapat menggerakkan ekonomi kreatif warga, misalnya dengan membina warga untuk mengolah buah naga (yang merupakan komoditas unggulan di wilayah Balikpapan) menjadi produk yang lebih berdaya jual. 

Namun selain itu, Sunarman juga berharap ITK mampu memajukan pola pikir masyarakat. “Semoga ada program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan dari ITK untuk warga Karang Joang. Sehingga anak-anak kami dapat berkuliah di ITK,” ujarnya.



Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Karang Joang, Rahmat Mulyono. Rahmat yang merupakan anggota DPRD Kota Balikpapan Komisi III ini mengatakan acara syukuran ini menjadi salah satu sarana memperkuat ikatan antara iTK dan warga sekitar. “Tak kenal maka tak sayang,semoga dengan syukuran jalan yang bagus ini apa-apa yang diharapkan baik oleh ITK dan warga bisa tercapai,” ujar politisi Partai Golkar ini. Menurutnya, ITK juga dapat membantu LPM dalam program-program pengabdian dan pemberdayaan masyarakatnya.  



Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang mewakili ITK, Subchan, mengatakan sangat mengapresiasi keterlibatan aktif warga dalam pembangunan Jalan Pejuang. “Kampus ini sejatinya bukan milik pemerintah, tetapi milik masyarakat dan untuk kebaikan rakyat Indonesia secara umum,” katanya.   

Subchan mengatakan, tahun-tahun awal keberadaan ITK akan memfokuskan pada penguatan sinergi dengan masyarakat sekitar.

“Kami akan mengusahakan agar dana pengabdian masyarakat dari pemerintah pusat semakin meningkat. Kami ingin wilayah tempat ITK berdiri dapat semakin maju. Karang Joang dapat menjadi prototype Madinatul iman-nya Kota Balikpapan,” ujar pria asal Jombang, Jawa Timur ini.


Terkait program CSR pendidikan yang diusulkan warga, Subchan berkomentar bahwa saat ini sejumlah warga Karang Joang sedang berkuliah di ITK dan menerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Kami memang tidak bisa menerima begitu saja anak-anak Karang Joang yang mau berkuliah di ITK, karena ITK merupakan kampus berstandar nasional dengan seleksi masuk yang ketat. Proses ini tidak bisa instan karena kami ingin lulusan ITK benar-benar berkualitas.  Tetapi dosen-dosen ITK dapat membantu memberikan pelajaran tambahan bagi siswa-siswi SD, SMP, SMA di Karang Joang sehingga nantinya mereka dapat lolos tes masuk ke ITK,” katanya.  


Subchan juga mengungkapkan, bahwa mulai tahun 2016, ITK akan menginiasi usaha menjadikan Hutan Lindung Sungai Wein dan Waduk Manggar Balikpapan menjadi objek ekowisata. “Kami ingin masyarakat sekitar dapat semakin berdaya dengan adanya ekowisata. Bantu kami semoga rencana ini tercapai,” tutur doktor lulusan Inggris ini.


Acara syukuran yang berlangsung hangat dan penuh suasana keakraban ini ditutup dengan pembacaan doa dari Kepala Bagian Akademik ITK, Imam Syafi’i, dianjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama. (Humas ITK).

Rabu, 17 Februari 2016

ITK Buka Pendafaran Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN



Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan (ITK) membuka penerimaan mahasiswa baru tahun 2016 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Wakil Rektor Bidang Akademik ITK Subchan mengatakan kesempatan ini harus dimanfaatkan siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA/MA sederajat) se-Kalimantan Timur untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya ITK.

“40 persen dari total mahasiswa baru yang akan diterima di ITK pada 10 program studi berasal dari jalur SNMPTN. Itu berarti 400 mahasiswa, karena ITK akan menerima 1.000 mahasiswa baru tahun akademik 2016 ini,” kata Subchan yang memimpin proses penerimaan mahasiswa baru di Kampus ITK Karang Joang, Rabu, 17 Februari 2016.

ITK memiliki 10 pilihan program studi, yaitu Matematika, Sistem  informasi, Fisika, Teknik Perkapalan, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah dan Kota, Metal dan Metalurgi. Sedangkan tiga prodi baru yakni Teknik Lingkungan, Teknik Informatika, dan Teknik Industri sementara hanya menerima mahasiswa baru melalui jalur mandiri ITK.

SNMPTN adalah seleksi masuk mahasiswa baru dengan proses penelusuran prestasi akademik. Proses seleksinya meliputi tiga tahap. Pertama, sekolah pendaftar harus sudah mengisi (Pangkalan Data Sekolah dan SIswa (PDSS). Kedua, seleksi penelusuran nilai akademik menggunakan nilai rapor semester 1 – 5 untuk sekolah dengan masa studi tiga tahun, dan nilai semester 1 – 7 untuk sekolah dengan masa studi empat tahun. Ketiga, pendaftar berhak memilih maksimum dua perguruan tinggi negeri yang salah satunya berada dalam provinsi sesuai dengan KTP pendaftar. Pelaksanaan dari Januari – April 2016. Informasi lebih lengkap dapat membuka http://www.snmptn.ac.id


Calon mahasiswa baru harus mempertimbangkan beberapa faktor yang dinilai dalam SNMPTN, yakni nilai rapor, indeks sekolah, indeks wilayah, dan prestasi alumni sekolah di PTN yang dituju.
“Perlu digarisbawahi, ITK merupakan satu dari empat institut teknologi negeri yang ada di Indonesia, yang pendiriannya diinisiasi oleh pemerintah pusat,” kata Adrian Gunawan selaku koordinator bidang akademik ITK.


Bagi calon mahasiswa yang tidak diterima dalam proses seleksi dalam SNMPTN, tidak perlu berkecil hati karena ada dua kesempatan lainnya, yakni Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Ujian Mandiri ITK. SBMPTN merupakan seleksi nasional melalui ujian tulis bersama yang akan dilaksanakan pada Mei-Juli 2016. Mulai tahun 2016, ITK menyelenggarakan ujian SBMPTN di Balikpapan. Sedangkan Ujian Mandiri ITK merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru ITK melalui ujian lokal ITK yang pelaksanaannya  pada Juli – Agustus 2016.

Jika diterima melalui SNMPTN dan SBMPTN maka mahasiswa baru hanya akan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester yang besarnya bervariasi, dan ditentukan oleh kemampuan finansial orangtua. Sedangkan pada Ujian Mandiri ITK, mahasiswa baru  membayar UKT per semester dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang dibayarkan di awal perkuliahan.


“Buat apa kuliah jauh-jauh ke Pulau Jawa kalau di Balikpapan sudah ada perguruan tinggi negeri yang berkualitas, ITK. Ayo bergabung dengan kami dan menjadi kebanggan Kalimantan,” ujar Rektor ITK, Sulistijono. (Humas ITK)

Rabu, 10 Februari 2016

Dirgahayu Kota Balikpapan Ke-119

Segenap Civitas Akademika Institut Teknologi Kalimantan Mengucapkan:

"Dirgahayu Kota Balikpapan ke-119. Semoga Balikpapan semakin jaya, beriman, dan bersama ITK membangun negeri!"


Ttd,
Prof. Ir. Dr. Sulistijono, DEA.
(Rektor ITK)

ITK Teken MoU dengan Pemerintah Kota Balikpapan




Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan menjalin kerjasama secara resmi dengan Pemerintah Kota Balikpapan. Kerjasama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor ITK, Sulistijono dengan Walikota Balikpapan, Rizal Effendi. Sulistijono mengatakan penandatanganan ini menjadi langkah awal ITK dalam bersinergi dengan pemerintah daerah di Kalimantan.

“Dengan kerjasama, ITK diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaiknya untuk Kalimantan Timur secara umum, dan Kota Balikpapan khususnya,” tutur profesor jebolan Université de Technologie de Compiègn, Perancis itu di Auditorium Kantor Walikota Balikpapan, 9 Februari 2016.

Acara penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari rangkaian Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Balikpapan dalam rangka memperingati ulang tahun Kota Balikpapan ke-119. MoU berisi tentang kesepakatan kedua belah pihak untuk kerjasama bidang pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdian kepada masyarakat. 

Kontribusi ITK, lanjut Sulis, misalnya dengan memberikan pemikiran dari penelitian yang telah dilakukan civitas akademikanya, turut membantu pekerjaan yang berhubungan dengan keteknikan sesuai kompetensi ITK, seperti irigasi, pengolahan SDA,  perencanaan tata kota, sistem informasi, transportasi, pengolahan limbah, dan penataan wilayah pesisir. “ITK juga bisa membantu di bidang yang sifatnya administrasi dan manajemen pemerintahan,” katanya.

Menurut Sulis, sejak diresmikan Presiden SBY pada 2014 sebagai perguruan tinggi negeri, kerjasama ITK dengan Pemkot Balikpapan baru dapat terwujud karena membutuhkan proses. Sulis berkeyakinan bahwa yang lebih penting adalah aksi kerjasama nyata yang seringkali lebih dulu berjalan daripada tandatangan di atas kertasnya. “Sebelumnya Pemkot telah banyak membantu pembangunan ITK, seperti akses jalan masuknya, pasokan air, dan pasokan listrik serta pembebasan lahan yang masih dalam proses,” ujarnya.

Walikota Balikpapan yang hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini. Menurutnya, peran ITK sangat vital bagi pembangunan Kota Balikpapan, khususnya dalam bidang teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. MoU ini akan segera ditindaklanjuti oleh satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Kota Balikpapan.

“Kehadiran ITK menjadi kebanggaan warga Balikpapan dan Kalimantan. Bersama ITK, Pemerintah Kota Balikpapan akan membangun Indonesia menjadi lebih baik,” tuturnya.

Keberadaan ITK, kata Rizal, semakin memperkuat dukungan kepada Kota Balikpapan yang akan berkembang sebagai kota pendidikan. Pembangunan ITK akan berdampak pada pertumbuhan kawasan sekitarnya sehingga menguntungkan peran Kota Balikpapan sebagai kota jasa. (humas ITK).