Senin, 02 Mei 2016

Sambut Hardiknas, Perpustakaan Kampus ITK Berbenah






Menyambut Hari Pendidikan Nasional, perpustakaan kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) mulai berbenah. Ribuan buku yang sebelumnya terbungkus rapat dalam kardus-kardus besar dan ditumpuk memenuhi ruangan, kini tampak tertata rapi di rak-rak yang tersedia. Lengkap dengan nomor klasifikasinya. Ruangan pun terasa lega. Beberapa mahasiswa dan dosen terlihat khusyuk dengan buku dan laptop di hadapan mereka.

“Perpustakaan sekarang lebih nyaman, bersih, bukunya semakin banyak, internetnya juga cepat. Sudah bagus!” kata Eli Novita Sari, mahasiswi Program Studi Teknik Material dan Metalurgi, angkatan 2013, ketika ditemui Selasa, 2 Mei 2016 di Kampus ITK Karang Joang, Balikpapan.

Eli mengaku, perpustakaan adalah tempat favoritnya ketika berada di kampus. Selain karena buku-buku penunjang kuliah yang terdapat di sana, ia juga lebih bisa berkonsentrasi untuk belajar dibanding di tempat lain. “Ketika jeda antar kelas, saya memilih untuk menunggu di sini,” kata dara asal Nganjuk, Jawa Timur ini.

Meski demikian, Eli menyarankan agar waktu buka perpustakaan diperpanjang karena perkuliahan dilaksanakan hingga sore hari. “Colokan kabel juga perlu ditambah karena perpustakaan kalau sedang ramai, kami sering rebutan,” ujarnya.

Perpustakaan kampus ITK terletak di lantai satu gedung ITK, di antara Laboratorium Bahasa dan ruang 104. Meski menempati ruang terbatas berukuran 8 x 8 x 3, sejumlah fasilitas sudah dapat dinikmati, seperti koleksi buku pendukung perkuliahan, karya ilmiah, tempat penyimpanan tas, karpet, bangku baca, penyejuk ruangan, hingga layanan internet.  Perpustakaan beroperasi dari Senin - Jumat mulai pukul 7.30 – 16.00 WITA.

Tak mau kalah dengan mahasiswa, dosen pun turut menikmati layanan perpustakaan ini. Salah satunya Intan Dwi Wahyu Setyo Rini, dosen Teknik Lingkungan. “Suasananya sudah sangat mendukung untuk membaca, bisa lesehan, dan nyaman. Meskipun koleksinya masih terbatas, tapi sebagian buku yang saya butuhkan bisa ditemukan di sini,” kata Intan yang berasal dari Sidoarjo ini.

Intan berharap, perpustakaan kampus ITK yang ada saat ini dapat diperbanyak koleksi bukunya. Tidak saja buku teks, tapi juga literatur untuk referensi seperti kamus, ensiklopedia, media massa, hingga jurnal ilmiah internasional. “Perlu dilengkapi juga dengan komputer pencari buku, sehingga pengunjung bisa dengan mudah menemukan letak buku,” katanya.

Pustakawan ITK, Didik Kiswoyo mengatakan perpustakaan terus berbenah seiring dimulainya perkuliahan di Kampus ITK Balikpapan sejak 31 Agustus 2015 lalu. Saat ini pusat layanan-temu-kembali ini sedang menyelesaikan pengolahan koleksi bahan pustaka.

“Hingga April 2016, perpustakaan memiliki 1.800 exemplar buku. Buku-buku itu lalu klasifikasi dan diinput ke pangkalan data informasi lokal. Dengan cara ini infomasi yang dibutuhkan akan dengan cepat dan mudah ditemukan oleh pengunjung,” kata Didik.

Semua buku yang terdapat di perpustakaan kampus ITK, lanjut Didik, adalah hasil dari pembelian kampus menggunakan APBN. Karena keterbatasan koleksi, buku dan karya ilmiah yang ada belum bisa dipinjam, sehingga penikmat menggunakan layanan di tempat.

Target per tahun ada penambahan 2000 - 3000 judul buku. Karena kami mengimbangi skala program studi dan jumlah mahasiswa. Setiap tahun ada penambahan mahasiswa baru. Sehingga kalau bukunya terbatas, sulit bagi mereka untuk belajar,” kata pria lulusan Universitas Diponegoro ini.

Didik mengusulkan agar buku tidak hanya diperoleh dari pembelian, tetapi juga dapat dari sumbangan dosen maupun mahasiswa. Agar civitas akademika juga merasa memiliki perpustakaan.

Sekarang ini, Perpustakaan mulai ramai dikunjungi mahasiswa, mereka kebanyakan mencari literature untuk tugas yang diberikan oleh dosennya, ada juga yang belajar kelompok sambil berdiskusi, selain ada juga dosen yang mencari literatur untuk penelitian,” ujarnya.

Idealnya, perpustakaan itu memiliki ruang baca, ruang pengolahan, tempat sirkulasi atau peminjaman, ruang audio visual, ruang layanan referensi untuk kamus, ensiklopedia, karya-karya ilmiah (Tugas Akhir atau skripsi, jurnal ilmiah), ruang research-care (ruang penelitian), ruang layanan internet, dan ruang alat peraga.

Didik menargetkan pada akhir tahun 2016, perpustakaan secara bertahap akan menambah layanan digital library dan e-journal. “Harapannnya layanan perpustakaan dapat ditingkatkan berbasis digital. Sehingga para pengguna dapat mengakses dan mencari informasi secara online, kata Didik yang juga berlatarbelakang sebagai guru konseling ini.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Subchan mengatakan, pembangunan perpustakaan kampus dilakukan bertahap seiring dengan pembangunan ITK. Begitu juga dengan penambahan buku dan fasilitas pendukung lainnya,”ujarnya.

Didik Kiswoyo, Ridho Prasetyo│Humas ITK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar