Balikpapan – Pada Jumat, 19 Februari 2016 lalu, Institut
Teknologi Kalimantan (ITK) menerima kunjungan rombongan guru SMA Negeri 10
Melati Samarinda. Rombongan yang terdiri dari guru dan staf ini dipimpin oleh
kepala sekolah, Armin, dan diterima langsung oleh Rektor ITK, Sulistijono.
“Kami cukup terkejut karena yang menyambut langsung oleh Pak Rektor. Sungguh
suatu kehormatan,” kata Armin saat ditemui di kampus yang berlokasi di Karang
Joang, Balikpapan Utara KM 15 ini.
Armin mengatakan tujuan kunjungan tersebut merupakan
usaha sekolah untuk memenuhi kian besarnya permintaan orang tua siswa tentang
informasi keberadaan dan kualitas ITK. “Khususnya orang tua yang anaknya saat
ini berada di kelas XII.” Momentum kunjungan ini, kata Armin, terkait dengan
masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada
29 Februari – 12 Maret 2016 mendatang.
“Sebagai salah satu sekolah unggul di Kalimantan Timur,
kami ingin anak-anak didik kami melanjutkan ke institusi pendidikan tinggi yang
berkualitas. Info tentang ITK selama ini yang kami dapatkan dari surat kabar
dan internet masih sangat terbatas. Kami ingin melihat langsung,” kata guru
Bahasa Inggris yang pernah menjadi juara guru berprestasi tingkat nasional ini.
Kunjungan diterima di salah satu ruang pertemuan di ITK.
Rektor ITK, Sulistijono mengatakan dengan senang hati
menyambut kunjungan tersebut karena memang sudah menjadi tugasnya. Dia
mengemukakan, meski ITK baru diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada
2014 oleh Presiden SBY, tetapi sudah mampu bersaing di tingkat regional dan
nasional. “Berdasarkan hasil SNMPTN dan SBMPTN 2015, kami peringkat pertama
se-Kalimantan,” kata profesor lulusan Université
de Technologie de Compiègne, Perancis ini.
“Warga Kalimantan tak perlu meragukan kualitas ITK,”
ujar Sulis. “Sebagai ‘anak’ dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), ITK
memiliki prinsip harus lebih baik dari bapaknya.” Menurut dia, penerimaan
mahasiswa baru lebih kompetitif, karena ITK lebih mementingkan kualitas
daripada kuantitas input. ITK juga diisi oleh dosen-dosen berkualitas lulusan
perguruan tinggi dalam dan luar negeri ternama. Rasio 1:8 antara jumlah dosen
dan mahasiswa, membuat pengajaran di ITK “lebih efektif,” kata Sulis.
Terkait biaya kuliah, Sulis mengatakan orang tua siswa
nantinya tidak perlu khawatir karena ITK akan mengusahakan agar mahasiswa
mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah daerah, pusat, maupun perusahaan.
“Bagi mahasiswa yang mampu, tentu dapat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT)
sesuai kemampuannya. Tetapi bagi yang tidak mampu, kami carikan beasiswa,
apalagi yang berprestasi,” katanya. ITK menerapkan sistem UKT dan Sumbangan
Pengembangan Institusi (SPI) yang dibayarkan di awal perkuliahan.
Menutup kunjungan, rektor yang mengajar pada Program
Studi Teknik Material dan Metalurgi ini berpesan: “Buat apa kuliah
jauh-jauh ke Pulau Jawa kalau di Balikpapan sudah ada perguruan tinggi negeri
yang berkualitas, ITK. Ayo bergabung dengan kami dan menjadi kebanggan Kalimantan,”
ujarnya. (Humas ITK).