Balikpapan
– Menyusul peresmian jalan masuk ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK) – Jalan
Pejuang – oleh Pemerintah Kota Balikpapan pada 19 Januari 2016 silam, warga
Karang Joang bersama civitas akademika ITK mengadakan syukuran rampungnya
pembangunan jalan tersebut. Ketua RT 33, Asri Ruki Rahayu yang mewakili warga
dari RT 33, 34, 35 Kelurahan Karang
Joang mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota yang telah mendanai
pembuatan jalan.
“Kami
juga berterima kasih kepada pimpinan ITK yang telah memilih wilayah kami
sebagai akses utama masuk ke ITK, daripada dari Jalan Soekarno-Hatta KM 13.
Acara ini murni swadaya dari warga sebagai bentuk terima kasih. Semoga barokah,”
kata Asri saat membuka acara di Balikpapan, Sabtu, 13 Februari 2016.
Asri mengatakan, kehadiran ITK – yang mulai
mengaktifkan perkuliahan di Kampus Karang Joang sejak pertengahan 2015, telah
mengubah deru dan geliat ekonomi masyarakat. Dia mengisahkan, sejak ia menjadi warga Karang
Joang pada 1998, sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai buruh pabrik,
petani. Namun kini sebagian besar telah beralih memulai usaha rumahan, seperti kos-kosan,
laundry, fotokopi, percetakan, rental komputer, hingga warung makan.
“Pada
awal Januari ITK juga telah membuatkan sumur bor dan memberi beasiswa pendidikan
bagi anak-anak kami sehingga dapat berkuliah di ITK. Terima kasih ITK,”
katanya.
Jalan
yang diberi nama “Pejuang” oleh Rektor ITK ini menjadi akses utama ke kampus
yang terletak di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara,
Jalan Soekarno Hatta kilometer 15
ini. Akses
masuk lainnya dapat melalui KM 13, namun keadaan jalannya masih berbatu.
Sejak peletakan batu
pertama pada 2012, perkuliahan di Gedung ITK memang baru dimulai pada pertengahan 2015. Untuk
sampai di kompleks kampus, mahasiswa harus melewati Jalan Sungai Wein terlebih dulu sejauh 1,5
kilometer sebelum menemukan Jalan Pejuang di sebelah timur. Jalan Pejuang terhampar sepanjang 1.300
meter. Acara syukuran ini sendiri
diadakan di depan pos penjagaan Jalan Pejuang.
Perwakilan
aparatur Kelurahan Karang Joang, Sunarman yang turut hadir mengaku bangga ada
perguruan tinggi negeri yang didirikan di wilayahnya. ITK tidak hanya menjadi
kebangaan warga Karang Joang, tetapi juga warga Balikpapan dan Kalimantan
Timur. Dia mendukung pernyataan Asri, bahwa perekonomian warga turut
terdongkrak dengan kehadiran ITK. ITK dapat menggerakkan ekonomi kreatif warga,
misalnya dengan membina warga untuk mengolah buah naga (yang merupakan
komoditas unggulan di wilayah Balikpapan) menjadi produk yang lebih berdaya
jual.
Namun
selain itu, Sunarman juga berharap ITK mampu memajukan pola pikir masyarakat. “Semoga
ada program Corporate Social
Responsibility (CSR) di bidang pendidikan dari ITK untuk warga Karang Joang.
Sehingga anak-anak kami dapat berkuliah di ITK,” ujarnya.
Hadir
pula dalam acara tersebut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Karang Joang, Rahmat
Mulyono. Rahmat yang merupakan anggota DPRD Kota
Balikpapan Komisi III ini mengatakan acara
syukuran ini menjadi salah satu sarana memperkuat ikatan antara iTK dan warga
sekitar. “Tak kenal maka tak sayang,semoga dengan syukuran jalan yang bagus ini apa-apa yang diharapkan baik oleh ITK dan warga bisa tercapai,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Menurutnya, ITK juga dapat membantu LPM dalam program-program pengabdian dan
pemberdayaan masyarakatnya.
Wakil
Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
yang mewakili ITK, Subchan, mengatakan sangat mengapresiasi keterlibatan aktif
warga dalam pembangunan Jalan Pejuang. “Kampus ini sejatinya bukan milik
pemerintah, tetapi milik masyarakat dan untuk kebaikan rakyat Indonesia secara
umum,” katanya.
Subchan mengatakan,
tahun-tahun awal keberadaan ITK akan memfokuskan pada penguatan sinergi dengan
masyarakat sekitar.
“Kami
akan mengusahakan agar dana pengabdian masyarakat dari pemerintah pusat semakin
meningkat. Kami ingin wilayah tempat ITK berdiri dapat semakin maju. Karang
Joang dapat menjadi prototype Madinatul
iman-nya Kota Balikpapan,” ujar pria asal Jombang, Jawa Timur ini.
Terkait
program CSR pendidikan yang diusulkan warga, Subchan berkomentar bahwa saat ini
sejumlah warga Karang Joang sedang berkuliah di ITK dan menerima beasiswa dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Kami memang tidak bisa menerima begitu
saja anak-anak Karang Joang yang mau berkuliah di ITK, karena ITK merupakan
kampus berstandar nasional dengan seleksi masuk yang ketat. Proses ini tidak
bisa instan karena kami ingin lulusan ITK benar-benar berkualitas. Tetapi dosen-dosen ITK dapat membantu
memberikan pelajaran tambahan bagi siswa-siswi SD, SMP, SMA di Karang Joang
sehingga nantinya mereka dapat lolos tes masuk ke ITK,” katanya.
Subchan
juga mengungkapkan, bahwa mulai tahun 2016, ITK akan menginiasi usaha
menjadikan Hutan Lindung Sungai Wein dan Waduk Manggar Balikpapan menjadi objek
ekowisata. “Kami ingin masyarakat sekitar dapat semakin berdaya dengan adanya
ekowisata. Bantu kami semoga rencana ini tercapai,” tutur doktor lulusan
Inggris ini.
Acara
syukuran yang berlangsung hangat dan penuh suasana keakraban ini ditutup dengan
pembacaan doa dari Kepala Bagian Akademik ITK, Imam Syafi’i, dianjutkan dengan
pemotongan tumpeng dan makan bersama. (Humas
ITK).
Mohon Informasi Tempat Kost Putri di daerah karang joang dekat kampus ITK, karena anak kami di terima kuliah di kampus ITK tahun 2016 ini. mohon informasinya segera. atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
BalasHapus