Balikpapan – Kedutaan Besar
Amerika Serikat berkunjung ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK), pada
Selasa, 26 Januari 2016. Staf Konsuler Kedubes AS, Sofian
Riabi mengatakan tujuan mereka
mendatangi ITK adalah untuk mengetahui keberadaan kampus ITK yang baru berdiri,
menjalin silaturahmi dengan para akademisinya, serta mengenalkan dunia
pendidikan di AS.
“Kesempatan selalu
terbuka lebar bagi civitas akademika ITK, baik dosen maupun mahasiswa untuk
melanjutkan studinya di Amerika,” kata Sofian yang berasal dari Washington DC
ini. Sofyan didampingi oleh asisten informasi, Carmelita Cassandra. Mereka berdua tampak santai mendatangi gedung
rektorat. Sofian mengenakan kemeja biru kotak-kotak dan celana jeans. Sementara Carmelia mengenakan batik merah muda dan
bawahan kuning tua.
Dua perwakilan Kedubes
AS itu diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian, dan Kerjasama,
Subchan, Kepala Bagian Akademik dan Perencanaan, Imam Safi’i, dan sejumlah
dosen. Sofian memberikan presentasi tentang tata cara pengurusan visa studi, atmosfer
pendidikan, hingga hal-hal yang perlu disiapkan jika menempuh studi di Amerika.
“Sejak terjadinya
pemboman saat acara Maraton di Boston, penembakan di San Bernardino oleh warga
muslim AS, hingga pemboman di Paris, otoritas Amerika Serikat memang kian
memperketat masuknya warga asing, khususnya yang beragama muslim, yang datang ke
AS. Tapi ini bukan menutup. Semoga dalam waktu dekat keadaan bisa pulih kembali,”
kata Sofian yang juga beragama Islam.
Menurut Carmelita, sowan
santai ke ITK ini adalah bagian dari rangkaian kunjungan ke Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan, dan sejumlah stakeholder lainnya sehari sebelumnya. “Kami mewakili tim Regional Liaison Officer (RLO) yang
beranggotakan Edward Dunn (Asisten Atase Pers Kedubes AS),
David Moo (bagian Ekonomi), Sofian,
dan saya sendiri,” ungkap wanita berusia 33 tahun yang tinggal di Tangerang
ini.
Tim RLO adalah tim yang dibentuk oleh Kedutaan
Besar AS untuk mengunjungi propinsi-propinsi di Indonesia guna mengenal lebih
jauh daerah serta budaya di suatu propinsi dan menjalin kontak dengan lembaga
pemerintahan, pihak universitas dan kontak-kontak alumni pendidikan AS.
Kepala Bagian Akademik dan Perencanaan, Imam
Safi’i mengatakan kedatangan perwakilan dari Kedubes AS ini murni silaturahmi
dan tidak ada pembicaraan tentang kerjasama.
“Informasi dari brosur
yang mereka bagikan, dan penjelasan yang mereka sampaikan tentang studi di Amerika,
sebenarnya dapat kita temukan di internet. Awalya mereka juga mau datang empat
orang, ternyata yang datang hanya dua. Agak disayangkan.Tapi kami tetap mengapresiasi kedatangan mereka,” kata Imam.
Acara kemudian ditutup
dengan foto bersama. Carmelita menyempatkan diri untuk memberikan nomor
teleponnya, 0811-146-4067 dan alamat email
cassandrac@state.gov jika civitas
akademika ITK ada hal yang ingin ditanyakan. (Humas ITK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar