Minggu, 12 Juni 2016

Manufacturing Hope for ITK: Menjadi IronMan Bukan Lagi Mimpi



Lengan Bionic. www.wired.com


Saya sangat bersemangat. Segera setelah menerima kabar luar biasa ini saya tidak tahan untuk menulisnya. Sebelumnya, kiblat penelitian dosen Institut Teknologi Kalimantan (ITK) adalah sistem smart grid. 

Smart grid adalah jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suply listrik yang aman (IEC, 2010). 

Namun, fokus penelitian diarahkan pada elektronika biomedik. “Karena sistem smart grid sudah terlalu banyak di kampus lain,” kata dosen Program Studi Teknik Elektro, Himawan. Dosen muda ini menambahkan, ke depannya penelitian akan lebih banyak di bidang teknologi kesehatan.

ia menceritakan ada dua ide yang akan digarap. Yang pertama, deteksi penyakit melalui retina. Memanfaatkan teknologi pemrosesan gambar, kita dapat membaca rekam jejak penyakit seseorang. “Pada retina manusia terdapat pola khas yang menceritakan penyakit apa saja yang pernah dideritanya,” ujar pria asli Balikpapan ini. 

Menurutnya, dari teknologi ini akan bisa diambil beberapa judul tugas akhir. Awalnya kita akan meneliti pembacaan pola dari retina. Pembacaan pola ini langkah awal yang penting. Pembacaan ini bertujuan untuk memastikan pola yang terbaca diterjemahkan dengan baik. “agar tidak terjadi salah diagnosis,” tambahnya.

Yang kedua, lengan bionik. Lengan bionik adalah lengan buatan. Penelitian ini akan jadi perpaduan antara elektro arus kuat dan arus lemah. Karena biomedik identik dengan arus lemah, sedangkan komposisi dosen terbanyak di elektro adalah arus kuat. Lengan bionik ini akan digerakkan oleh motor yang diatur sehalus mungkin agar menyerupai gerakan tangan asli. 

Saat ini tentu akan sulit mencari sukarelawan, selain jumlah yang sedikit juga akan menimbulkan kerisihan jika penelitian ini dilakukan setiap hari. Untuk itu, tahap awalnya akan dibuat lengan bionik berkekuatan super. “Ini akan seperti Iron-man” terang dosen lulusan ITS Surabaya itu. Objek penelitiannya manusia normal. Lengan bionik ini akan dikombinasikan dengan mikrokontroler sebagai pengendalinya.

Tentu saja ini tidak bisa langsung jadi dalam sekali pengerjaan. Kedua proyek ini butuh beberapa tahun agar benar-benar matang. Tapi menurut beliau kedua proyek ini, baik dari segi realistis ataupun waktu pengerjaannya, sama. Tinggal masalah keuletan saja.

Dari ruangan yang sedikit sesak oleh meja bersekat sebahu, dosen-dosen sering berdiskusi tentang inovasi terbaru. Jalam kampus yang berbatu tak sedikitpun mengulur waktu. Kampus di pinggir Kota Balikpapan ini kini semakin digandrungi. Lulusan SMA khususnya di Kalimantan Timur menitipkan harapan besar pada kampus ini. 

Muhammad Arief │ Suara Mahasiswa │Humas ITK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar