Kamis, 14 Januari 2016

Gerakan Hemat Listrik Indonesia*




oleh Dessy Octaria Hidayati.
Mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Angkatan 2012.

Indonesia merupakan salah satu negara yang konnsumtif/boros dalam penggunaan energi. Pemborosan ini berlangsung bersamaan dengan fenomena krisis energi di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan. Pada kenyataannya penggunaan yang terus menerus dengan pola konsumsi yang konsumtif/boros, tidak terkendali, dan tidak peduli terhadap lingkungan akhirnya menyebabkan penipisan cadangan minyak dan bumi secara cepat. Sehingga banyak para ahli yang memprediksi bahwa Indonesia dalam waktu 15-20 tahun mendatang akan mengalami krisis energi. 

Dengan laju tingkat produksi pertahun masing-masing untuk minyak dan gas bumi adalah 500 juta barel dan 3 TSCF (triliun standar kaki kubik). Diperkirakan cadangan energi ini akan habis pada 2022 untuk minyak bumi dan 2065 untuk gas bumi. Implikasi dari krisis energi akan berimbas sangat buruk bagi seluruh sektor kehidupan terutama sektor perekonomian dan pembangunan dan jika lambat ditanggulangi akan menjalar menjadi krisis multidimensional yang akhirnya memperpecah persatuan dan kesatuan bangsa. 

Selain itu masalah besar lainnya yang berkaitan dengan energi minyak dan bahan bakar fosil selain penyusutan yang cepat adalah polusi hasil pembakarannya yang bergerak cepat mencemari udara dan atmosfer. Sudah banyak wacana dari pemerintah untuk mengurangi penggunaan energi fosil seperti minyak dan gas bumi yang menjadi sumber energi utama bagi kebutuhan nasional. Sayangnya, belum ada upaya efektif untuk mengimplementasikan wacana-wacana tersebut.

Pemerintah diharapkan sesegera mungkin dapat menanggulangi permasalahan tersebut dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan, namun masalahnya adalah energi baru dan terbarukan biayanya lebih mahal jika dibandingkan dengan BBM (Bahan Bakar Minyak).

Cara termudah saat ini yang bisa dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat adalah konservasi penghematan energi. Konservasi penghematan energi  merupakan pemanfaatan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional.

Salah satu wujud dari konservasi penghematan energi adalah Gerakan Hemat Listrik. Saat ini listrik merupakan komponen utama penunjang produktivitas dan pembangunan bangsa terutama dalam sektor industri, konstruksi, teknologi, dan informasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan salah satu energi yang penggunaannya paling boros di Indonesia. Padahal ketersediaan energi minyak dan gas bumi sebagai tulang punggung dan komponen utama penghasil energi listrik di Indonesia semakin lama semakin menipis.

Selama ini pemerintah sudah melakukan upaya sosialisasi penghematan energi listrik. Namun sosialisasi tersebut belum dilakukan secara masif sehingga dirasa belum menciptakan efek yang berarti untuk mengurangi penggunaan energi listrik. Harus ada aksi nyata yang tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga elemen-elemen masyarakat untuk merealisasikan penghematan energi listrik. 

Gagasan untuk membuat Gerakan Hemat Listrik ini diharapkan dapat memberikan pengaruh berarti dalam meminimalisasi penggunaan listrik di bangsa ini. Gerakan ini nantinya akan terdiri dari pemerintah, volunteer hemat listrik, dan masyarakat. Pemerintah nantinya akan berperan sebagai pengawas dan kontrol untuk proses penghematan listrik yang dilakukan oleh gerakan ini. Dan para volunteer akan berperan sebagai trainerdan pelaku sosialisasi secara langsung yang akan terjun ke masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.

Gagasan pembentukan Gerakan Hemat Listrik Indonesia ini bertujuan untuk membentuk karakter masyarakat yang bijak menggunakan energi listrik dan sadar akan krisis energi yang akan terjadi jika pemborosan energi listrik terus berlanjut. Kegiatan yang akan dilakukan gerakan ini dimulai dengan hal cukup sederhana yaitu membantu masyarakat secara langsung dari rumah ke rumah agar paham kapan harus menyalakan dan mematikan peralatan elektronik mereka sesuai kebutuhan, mengganti peralatan yang sudah kuno dan menghabiskan emisi listrik yang cukup besar dengan peralatan baru yang lebih efisien dan ekonomis. 

Kegiatan penghematan sederhana tersebut apabila dilakukan secara rutin dan masif oleh seluruh masyarakat Indonesia tentunya akan meminimalisir penggunaan energi untuk listrik. Pemerintah akan terbantu dengan turunnya volume penggunaan energi listrik yang selama ini sangat boros dan memaksa pemerintah untuk menaikkan pasokan energi untuk listrik.

Gerakan ini jika berhasil juga akan menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Langkah utama dari Gerakan Hemat Energi Indonesia adalah:
1)   Saving in money: Manajemen energi dapat mengurangi biaya penggunaan energi listrik dan menghemat pengeluaran untuk biaya listrik.
2)    Environmental protectionPenggunaan energi yang efisien, akan memberikan kontribusi bagi bangsa dalam membantu pelestarian alam dengan menjaga dan mempertahankan cadangan minyak bumi dunia agar tidak cepat habis dengan melakukan penghematan energi listrik.
3)    Sustainable developmentMemberikan kontribusi bagi pemerintah di bidang pertumbuhan energi yang berkelanjutan baik di sisi finansial maupun penggunaan energi agar dapat terus menjaga cadangan minyak bumi dan mengembangkannya dengan energi baru dan terbarukan secara sustainable (berkelanjutan).

Tentunya diperlukan usaha yang keras dan kesabaran untuk menyukseskan target pencapaian dari Gerakan Hemat Listrik ini. Harus ada komitmen yang dibangun antara pemerintah, volunteer, dan masyarakat Indonesia. Karena sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah apa yang ada pada diri mereka (Joko Widodo). Mari kita ubah nasib bangsa kita dengan turut terlibat dalam penghematan energi listrik nasional melalui Gerakan Hemat Listrik Indonesia. Indonesia hemat, Indonesia sejahtera, Indonesia jaya! (Dessy Octaria Hidayati. NIM: 0712102).

*Tulisan ini menjadi salah satu nominasi dalam lomba menulis yang diselenggarakan oleh SKK Migas & TOTAL E&P Indonesie bekerjasama dengan Bisnis Indonesia Group, Juni 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar